|

Perdalam Pemahaman ARMUZNA, Kloter 09 KNO Adakan Kajian Rutin Keislaman

NAGAPOS.COM | Makkah - Selama berada di Hotel Diyar Al Jabri Makkah, kajian rutin keislaman menjadi agenda yang dijadwalkan dalam kegiatan-kegiatan ibadah jama'ah calon haji Kloter 09 KNO antara Maghrib dan Isya.  

Jamaah calon haji yang tidak melaksanakan sholat Maghrib di Masjidil Haram bisa mengikuti kegiatan keagamaan telah dipersiapkan oleh pembimbing ibadah Kloter Dr.H. Sori Monang An Nadwi, MTh yang juga Dosen Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU). 

Dalam kegiatan tersebut, pengajian diisi juga dengan tanya jawab dan konsultasi hukum Islam. 

Hal ini disampaikan Ketua Kloter 09 Muhammad Lukman Hakim Hasibuan kepada Humas PPIH Embarkasi Medan, Jum'at (22/5). 

Pengajian pertama diisi Al- Ustad H. Ikhwansyah Nasution seputar tentang rangkaian kegiatan-kegiatan yang perlu dipersiapkan oleh jamaah pada saat di ARMUZNA (Arafah, Muzdalifah dan Mina). 

Ikhwan mengatakan, beribadah itu harus menggunakan ilmu jangan sekedar perasaan, karena kalau mengikuti perasaan, orang mukmin menginginkan di tanah suci ini beribadah sebanyak - banyaknya padahal ada hak dari tubuh untuk beristirahat.

" Kemarin saya diingatkan tim tenaga kesehatan kita agar jangan mengajak beribadah terlalu porsir padahal jamaah sendiri yang tidak mengikut kekuatan fisiknya dengan istirahat",  ujar Ikhwansyah. 

Ikhwan juga menambahkan prosedur dan metode pelaksanaan ibadah selama di tanah suci ini sudah ia perkirakan secermat mungkin. 

"Jamaah yang lansia, disabilitas dan resiko tinggi (Risti) tidak saya anjurkan untuk memperbanyak ibadah Sunnah, sebaiknya persiapkan fisik menjelang Armuzna,” tegas Ikhwan. 

Sekedar informasi, Armuzna adalah rangkaian kegiatan wajib, sehingga disebut puncak haji. Saat  fase ini, semua kegiatan atau ritual dilakukan di Kota Makkah cukup menguras fisik dan tenaga jemaah haji. 

Untuk itulah, Ketua Kloter 09 KNO terus menerus mengimbau agar sesama jamaah haji saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan dan membantu tamu Allah yang Lansia, Risti dan disabilitas. 

Tentunya,  peran aktif ketua regu dan ketua rombongan untuk monitor kondisi jamaah haji yang Risti di kloter masing-masing. 

Lebih jauh lagi Lukman mengajak jamaah untuk melakukan olah tubuh ringan yang dapat diaplikasikan setiap waktu agar otot dan saraf tubuh calon haji tetap aktif. Gerakan seperti menggerakan jari dan telapak tangan, menepuk telapak tangan, menepuk sela-sela jari tangan, hingga menepuk-nepuk lengan. 

Sembari melakukan gerak olah tubuh, jamaah haji diajak juga untuk bersholawat. “Gerakan ini berguna untuk menstimulus saraf yang ada di tangan yang sangat berguna bagi kesehatan. Sambil melakukan olah tubuh, jamaah diajak untuk bersholawat,” kata Lukman.

Lukman juga mengingatkan jamaah haji untuk selalu membawa tanda pengenal seperti gelang, dan kartu kesehatan jamaah haji. Lansia yang tersesat sehingga butuh petugas untuk kembali ke penginapan. 

Selain itu jamaah haji diingatkan untuk berdoa agar diberikan kelancaran dalam pelaksanaan rukun haji di Armuzna.

“Jamaah haji jangan lupa agar selalu berdoa agar diberikan kelancaran dalam ibadah saat Armuzna, diberikan kesehatan, dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan menjadi haji yang mabrur,” pungkasnya. (Sumber:Humas PPIH)(Soni)


 

Komentar

Berita Terkini